Sabtu, 22 Agustus 2020
Maju Tak Gentar Menggapai Merdeka Belajar
Oleh
: Nur Rakhmat
Merdeka
belajar !
Itulah
harapan semua insan pendidikan agar pendidikan benar benar bisa membawa peruahan
ke arah yang lebih baik. Namun demikian, guna mewujudkan merdeka belajar yang konsep
pokok dan teknisnya masih dalam taraf pembahasan seputar Ujian Sekolah
Berstandar nasioanl, Ujian Nasional, RPP dan penerimaan siswa baru tentu tidaklah
mudah. Dibutuhkan inovasi lebih agar merdeka belajar benar benar bisa terwujud.
Lebih lebih saat ini bangsa kita sedang terdampak virus covid 19. Tentu dibutuhkan
sebuah terobosan penting agar kondisi merdeka belajar bisa dirasakan oleh semua
pihak.
Dan
hemat kami terobosan yang tepat saat ini guna mewujudkan merdeka belajar adalah
dengan gotong royong memerdekakan guru, orang tua dan siswa dari segala factor yang
menghalanginya. Ini penting karena guru, orang tua dan siswa adalah satu kesatuan
alias sebuah tri tunggal yang harus diperlakukan sama agar bisa mencapai
kondisi merdeka belajar yang diharapkan.
Bergotong
royong
Benar,
gotong royong hemat kami adalah Langkah tepat guna membawa unsur tri tunggal
tersebut dalam kondisi merdeka. Mengapa demikian? Saat ini bangsa kita masih
dalam kondisi pandemic. Dan mau tidak mau proses pembelajaran dan hasil
belajarpun tentu tidak akan sesuai target atau tidak akan lebih baik daripada
saat pembelajaran di luar pandemic yang berlangsung tatap muka dan bisa
berinteraksi langsung antara guru, orang tua dan siswa.
Sehingga
dengan kondisi itu menuntut guru, orang tua dan siswa untuk bertindak lebih
agar tujuan dan target pembelajaran bisa tercapai lebih optimal, termasuk dalam
penyediaan sarana prasarana untuk pembelajaran daring maupun pembelajaran jarak
jauh ini. Nah, di sinilah gotong royong semua unsur dibutuhkan agar proses
pembelajaran khususnya dan proses pendidikan pada umumnya bisa tercapai lebih
optimal.
Bentuk
gotong royongnya yang pertama adalah mendukung progam pemerintah, khususnya
terkait pembelajaran di era pandemic. Penerapannya antara lain guru mengajar
secara optimal namun tetap memperhatikan kondisi siswa dan keluarganya. Orang tua
mendukung apa yang dilakukan guru dan siswa tetap belajar sesuai dengan kebutuhan
dan tahapannya.
Artinya
adalah ada kondisi saling support dan saling memahami antara unsur guru oang
tua dan siswa serta masyarakat. Sehingga dengan adanya unsur saling memahami
kondisi saat ini satu sama lain, proses Pendidikan bisa berjalan tenang untuk
tetap dalam menggapai kondisi merdeka belajar.
Yang
kedua adalah adanya memaksimalkan potensi yang ada. Artinya Pendidikan tetap
berproses dan berjalan sesuai dengan pola yang ada. Sehingga, dengan system tersebut
Pendidikan benar benar bisa membawa dan merubah kondisi pandemic menjadi asset unggulan
bangsa untuk tetap bertahan dan mencapai kondisi merdeka belajar serta mampu mewujudkan
tujuan nasional bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang didasari pada
kesadaran kritis untuk tetap bertindak guna mencapai kondisi tersebut.
Dan
yang ketiga adalah kolaborasi Bersama untuk merdeka belajar. Artinya ada
kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa serta pihak lainya yang peduli Pendidikan.
Sehinnga dengan adanya kolaborasi ini harapannya semua unsur masyarakat
terlibat guna membentuk merdeka belajar yang baik.
Namun
demikian, konsistensi dan komitmen semua pihak sangat dibutuhkan agar merdeka
belajar bisa menjamin Pendidikan tetap mampu mewujudkan peserta didik berkahlak
mulia dan memiliki kecerdasan serta kekuata spiritual agama seperti yang diamanatkan
dalam undang undang system Pendidikan nasional. Merdeka !
Nama : Nur
Rakhmat,S.Pd.
Guru SDN Kalibanteng Kidul 01. Kota Semarang.