Oleh: Nur Rakhmat, S.Pd

Rabu, 31 Juli 2024

On 09.00 by Nur Rakhmat in    No comments

 

Kisah Sang Guru

Selasa, 30 Juli 2024

Suasana pagi sangat menyenangkan di SDN Tugurejo 02 kota Semarang, murid sudah sangat gembira disambut ibu bapak guru dan adik adik dari PLP 1 UIN Walisongo Semarang. Suasana ceria dan mereka bermain pagi sambil menunggu pembiasaan pagi bersama bapak ibu guru dan seluruh warga sekolah.

Pembiasaan pagi setiap hari selasa di SDN Tugurejo 02 adalah Selasa Cinta Inara yang meruapakan akronim dari Selasa cinta Indonesia raya. Dengan makna pembiasaan di hari Selasa diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan juga kegiatan cinta tanah air Indonesia lainnya.




Selanjutnya tidak lupa membaca asmaul husna dan perkenalan mahasiswa PLP 1 UIN Walisongo Semarang. Murid senang dan juga semakin senang karena kakak kakak dari UIN ada yang vokalis dan pemain rebanan seperti idola murid Tugurejo 02 grup hadroh Nurul Ilmi.



Nah, yang lebih membuat murid murid gembira di hari Selasa adalah di hari itu ada event menarik yaitu upgrading skill dan kekompakan murid dengan melakukan game game permainan yang bekerjasama dengan PT. Forisaa. Hal itu dilaksanakan sebagai salah satu event dalam MPLS dan juga sebagai memperingati hari Pertemanan Internasional. Artinya sekolah Dasar Negeri Tugurejo 02 juga memberikan ruang untuk murid dalam implementasi sekolah ramah anak, yaitu dengan saling bersahabat dan juga saling menghormati satu sama lainnya.



Anak anak merasa bahagia dan senang, bisa bermain dan belajar bersama dan tentunya bagi yang juara ada hadiahnya juga lo …? Menyenangkan bukan??

Namun, sebelum acara selesai saya ada rapat di SDN Mangkang Wetan 03, sehingga mau tidak mau harus meninggalkan suasana menyenangkan murid bersama ibu bapak guru dan tim dari forisaa dibantu adik adik PLP 1 UIN Walisongo menuju tempat menyenangkan lainnya di SDN Mangkang Wetan 03 kecamatan Tugu.



Oiya SDN Mangkang Wetan 03 kepala sekolahnya masih muda, yaitu ibu Novira Mayasari yang jago bahasa Prancis. Di SDN Mangkang Wetan 03 agendanya adalah rapat persiapan lomba FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu) tingkat Kecamatan Tugu.

Hadir semua kepala sekolah dan juga dewan juri yang terlibat, sehingga dalam acara tersebut sekaligus diadakan TM dan pengundian nomor peserta lomba. Dinamika rapat yang luar biasa dan juga bentuk demokrasi yang luar biasa pula.




Berkesempatan memimpin rapat dan diskusi dilanjut penguatan dari Bu Sriyatun. Oiya hari itu ada sosialisasi juga dari Kwarran Tugu yang disampaikan oleh Kak Walickrom. Padat kegiatannya namun juga menyenangkan suasananya, ada bapak ibu guru hebat dan juga kepala sekolah hebat se Kecamatan Tugu yang aktif dan saling membangun satu sama lain. Oiya ini ada link giat sekolah kami di hari Selasa.

https://www.instagram.com/reel/C-C-kjPPiHf/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==

Selesai langsung ke sekolah dan juga tidak lupa menyampaikan hasil rapat ke bapak ibu guru sambil briefing persiapan absen pulang. Semangat dan teruslah semangat

Dan tentunya jangan lupa, sebagai pendidik kita hendaknya memiliki sikap kepemilikan yang baik bagi sekolah. Artinya sebagai pendidik sikap ownership harus kita bangun bagi diri dan juga bagi siswa. mengapa demikian? Karena sikap ownership, atau rasa memiliki, di tempat kerja adalah salah satu bentuk rasa bertanggung jawab penuh atas pekerjaan, serta sebagai bentuk Syukur atas segala karunia Tuhan dan juga dan sebagai salah satu bentuk rasa memiliki kepemilikan terhadap peran. 

Dan juga dengan adanya ownership, akan dapat meningkatkan semangat kerja, kepercayaan diri, dan juga value atau nilai yang ada pada diri dan lingkungan. Dan yang utama, dengan ownership, kita sebagai pendidik dapat meningkatkan kemampuan koordinasi dalam tim secara mandiri, efisien, serta mendorong keinginan untuk berinovasi, dan lebih nyaman saat bekerja dan pada akhirnya tingkat kondisi sekolah semakin baik dan meningkat menjadi semakin baik.

Kalau dalam bahasa jawa kepemilikan bisa dikatakan sebagai sikap handarbeni, maka dari itu sebagai insan pendidikan kita juga hendaknya rumangsa handarbeni terhadap kemajuan pendidikan atau sekolah. Sehingga dengan sikap tersebut, dalam bekerja insya allah akan maksimal dan membawa keberkahan.

Aamiin

#marisalingmemotivasidanmenginspirasidemikebaikannegeri

Selasa, 30 Juli 2024

On 02.14 by Nur Rakhmat in    2 comments


 

Kisah Sang Guru

Cerita dari SDN Tugurejo 02

Senin, 29 Juli 2024, adalah awal hari baru di minggu akhir bulan Agustus, pada hari ini sangat berbeda suasana yang saya alami. Ada kisah haru dan juga berbagai dinamika rasa yang semakin membuat semangat untuk ke sekolah.

Upacara hari Senin untuk yang pertama kali dan juga bertemu dengan siswa yang sangat luar biasa. Sebagai kepala sekolah dalam sambutan dan upacara pertama tersebut, tentu memberikan pesan yang diharapkan mampu memberikan makna terhadap proses pembelajaran.



Mengutip dari apa yang disampaikan Ki Hajar Dewantara bahwa seorang guru hendaklah memiliki sistem yang mampu ngemong siswa artinya dalam sistem among tersebut, konsep asah asih asuh hendaklah dimiliki guru dan kepala sekolah.  

Sebagai pendidik kita juga mengerti bahwa asah itu berkaitan dengan focus ilmu pengetahuan dan intelektualitas dalam kaitanya dengan pemecahan masalah dan juga kreativitas murid. Sedangkan asih menitikberatkan pada kasih sayang dan simpat, empati, dan juga kepedulian antara satu dengan yang lainnya.

Adapun asuh berkaitan dengan pembinaan dan pendampingan yang membutuhkan keteladanan, ketenangan, dan juga kejernihan dalam bertindak.

Nah, dalam sambutan amanat Pembina upacara, point tersebut kami sampaikan sebagai bentuk saling memberi teladan antara siswa satu dengan lainnya. Sehingga harapannya siswa menjadi lebih peka dan juga memiliki kehidupan dan proses pembelajaran yang bermakna.

Selain itu di hari Senin SDN Tugurejo 02 kedatangan tamu yang luar biasa dari UIN Walisongo Semarang. Ya, sejumlah 9 mahasiswa dari jurusan PAI dan MPI melakukan pengamatan dan observasi selama 2 minggu di SDN Tugurejo 02 Semarang.



Tentu hal ini memberikan makna yang mendalam kepada siswa, guru, dan semua warga sekolah. Ada symbiosis mutualisme yang luar biasa antara sekolah, siswa dan mahasiswa.

Mahasiswa bisa terlibat aktif dalam kegiatan di sekolah dan sekolah juga terlibat aktif dalam pembinaan siswa dan pemberian inspirasi bagi mahasiswa.

Proses serah terima dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan bapak Muh. Ahlis Ahwan, S. Hu., M. IP., dan diterima oleh saya Nur Rakhmat sebagai kepala sekolah dan juga guru pamong yaitu bu Mawaddah Widia Fajri.

Alhamdulillah berkah untuk SDN Tugurejo 02 Kota Semarang dan juga berkah untuk semuanya dengan kolaborasi dan juga proses kerjasama yang apik dengan UIN Walisongo Semarang siswa bisa terinspirasi menjadi generasi yang cerdas, Islami dan tentu memiliki budi pekerti yang luhur dan sae.



Itulah cerita singkat di hari Senin, 29 Juli 2024 dari SDN Tugurejo 02 kota Semarang, semoga menginspirasi dan juga mampu memberi makna berarti.

Matur nuwn dan sukses berkah selalu.

#Marisalingmemotivasidanmenginspirasidemikebaikannegeri