Kamis, 16 April 2020
On 17.17 by Nur Rakhmat in Puisi 51 comments
Semangat
Pagi ...
Yuks
berpuisi ...
Selain
rebahan dan belajar serta bercanda dengan adik dan bermain bersama orang tua,
kira kira apa lagi ya yang bisa kita lakukan saat stay at home?
Berpuisi!
Yap, berpuisi adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan! Selain bisa
melatih perasaan ( he he he ), berpuisi juga bisa melatih kepekaan. Etts
..tunggu dulu, ini bukan sembarang puisi lo? Tapi puisi akrostik ! Puisi
akrostik adalah salah satu puisi yang cara membuatnya dengan cara menjadikan
huruf dari setiap penyusun kata sebagai awal mula baris dengan susunan vertikal
dari atas ke bawah.
Sangat
mudah lo membuatnya, yang paling penting saat membuat kita bisa mengait ngaikan
huruf awal dengan ide atau gagasan yang kita sampaikan dalam puisi tersebut.
Yuk
kita buat !
JANGAN MERANA KARENA CORONA
Oleh
Nur Rakhmat
Jalan terjal sudah kaulalui
dalam setiap langkah jalan terbentang
Angan dan asa selalu
menyertai jiwamu dalam setiap ruang
Namun apakah itu sudah
menjadi nilai diri dan nilai rasamu?
Godaan dan halangan yang
menantang seolah menjadi impian
Anggapan dan pujian seolah
menjadi benteng laku tiap insan
Nasihat dan tuturan yang justru
semakin hilang dalam peradaban
Masihkah kau merasa benar?
Endapan endapan demi endapan
dosa yang terus kau lakukan
Rasa cinta dan cita yang
telah kau tinggalkan
Ampunan dan harapan yang
seolah jauh api dari panggang
Nilai adab dan moral yang
hilang dan selalu terpental dalam kanal kehidupan
Apa yang bisa kau andalkan?
Kembalilah, kembalilah dalam
peluk kasih berkah Tuhan yang menghidupi tiap insan
Ambillah, ambillah cinta
kasih Tuhan yang selalu tiada pilih kasih
Rasakanlah indah buah syukur
yang selalu hadir dalam tingkah maupun tutur
Enyahkanlah jiwa benci murni
agar tumbuh empati yang berseri
Nyalakanlah obor kehidupan
yang kan membawamu dalam tenang dan kasih Tuhan
Ayolah, ambil dan nikmati
nikmat Tuhan yang tiada pernah mendustakan
Cintai dan sayangi sesama
sebagai bentuk taat dan syukur pada yang kuasa
Olahlah jiwa,raga dan karsa
untuk Sang Kuasa dan kebermanfaatan sesama
Raihlah ridho dan rahmat
Tuhan selagi masih ada kesempatan dalam asa dan nyata
Obatilah perih dan luka yang
pernah kau lakukan dimasa dulu kala
Nikmati ampun dan kasih Tuhan
atas taubat yang telah kau lakukan dan terapkan
Agar hidup penuh makna dan
rasa dalam jiwa ridho Sang Kuasa
Puisi di atas sudah pernah tayang di halaman kompasiana.com dengan link : https://www.kompasiana.com/mas91295/5e98f323d541df723567f964/jangan-merana-karena-corona
Ayo kunjungi dan nikmati
#StayAtHome
#DiRumahAja
#SyukuriNikmatiAtasSegalaAnugerahAllahSWT
Rabu, 15 April 2020
On 17.13 by Nur Rakhmat in Berita 102 comments
Semangat pagi, oiya tetap semangat kan ...
Oiya, tugas kali ini untuk kelas 6 SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang, boleh juga dishare ke kelas lain seperti kelas 5 sampai kelas 1atau SD lain juga boleh.
Oiya bapak ibu orang tua, dan pembaca juga boleh memberikan motivasi lewat kolom komentar ya..
Tugasnya adalah Pak Rakhmat minta bantuan anak anak semua, agar menulis pesan pesan kalimat motivasi dan inspirasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, utamanya teman teman pelajar di kolom komentar.
Bapak ibu juga sangat diharapkan kalimat motivasi dan inspirasinya di kolom komentar lo..
Ingat sebagai bangsa yang berkarakter, kalimat pesan, motivasi dan kalimat inspirasi gunakan bahasa yang sopan ya.
Terimakasih, semoga apa yang kita tulis semakin bisa menjadi amal ibadah kita dan menjadi salah satu usaha kita membantu dan saling memotivasi serta menginspirasi sesama agar tetap sehat dan kuat di tengah wabah covid 19.
Salam Motivasi !
#BelajarDiRumah
#SalingMemotivasiDanMenginspirasiDemiKebaikanNegeri
Cara mengerjakan adalah
1. Tulis tugas pada kolom komentar yang ada
2. Perkenalkan nama, kelas, asal sekolah, dan kota asal serta provinsi
3. Tulis kalimat pesan yang memotivasi dan menginspirasi untuk kebaikan negeri di tengah wabah covid 19
4. Selamat menikmati
5. Silahkan sambil isi komentar bisa berselancar juga di blog kami.
Sukses selalu
Contoh :
Nur Rakhmat
Guru SDN Kalibanteng Kidul 01 kota Semarang Jawa Tengah
"Semangat selalu, corona pasti berlalu"
Oiya, tugas kali ini untuk kelas 6 SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang, boleh juga dishare ke kelas lain seperti kelas 5 sampai kelas 1atau SD lain juga boleh.
Oiya bapak ibu orang tua, dan pembaca juga boleh memberikan motivasi lewat kolom komentar ya..
Tugasnya adalah Pak Rakhmat minta bantuan anak anak semua, agar menulis pesan pesan kalimat motivasi dan inspirasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, utamanya teman teman pelajar di kolom komentar.
Bapak ibu juga sangat diharapkan kalimat motivasi dan inspirasinya di kolom komentar lo..
Ingat sebagai bangsa yang berkarakter, kalimat pesan, motivasi dan kalimat inspirasi gunakan bahasa yang sopan ya.
Terimakasih, semoga apa yang kita tulis semakin bisa menjadi amal ibadah kita dan menjadi salah satu usaha kita membantu dan saling memotivasi serta menginspirasi sesama agar tetap sehat dan kuat di tengah wabah covid 19.
Salam Motivasi !
#BelajarDiRumah
#SalingMemotivasiDanMenginspirasiDemiKebaikanNegeri
Cara mengerjakan adalah
1. Tulis tugas pada kolom komentar yang ada
2. Perkenalkan nama, kelas, asal sekolah, dan kota asal serta provinsi
3. Tulis kalimat pesan yang memotivasi dan menginspirasi untuk kebaikan negeri di tengah wabah covid 19
4. Selamat menikmati
5. Silahkan sambil isi komentar bisa berselancar juga di blog kami.
Sukses selalu
Contoh :
Nur Rakhmat
Guru SDN Kalibanteng Kidul 01 kota Semarang Jawa Tengah
"Semangat selalu, corona pasti berlalu"
Rabu, 01 April 2020
On 12.56 by Nur Rakhmat in Puisi 4 comments
Pagi itu, saat
mentari mulai tersenyum dan deru mesin mulai terbangun
Aku ditemani sahabatku
membuka mata dan membuka cakrawala cerah waktu itu
Aku gembira melihat rona
sahabatku tersenyum menanti teman setiaku.
Namun, tak lama
kemudian, kulihat sahabatku menarik senyum dan menolehku.
“Sudah lama aku
menunggu, namun teman setiamu tiada kunjung menyapaku”.
Seketika aku merenung,
apakah benar apa yang dikatakan temanku?
Apa benar teman setiaku
tiada ingin mengunjungiku walau sejenak?
Apakah temanku benar
benar sudah meninggalkanku?
“Hee, jangan melamun!”
Aku kaget dengan
mendengar perkataan sahabatku itu.
Ku lihat kalender
yang ada di sudut ruang sahabatku.
“Astaga, ternyata
sudah dua minggu lebih temanku tiada mengunjungiku!”
Ternyata sudah sekian
lama mereka tiada singgah di hatiku
Dan sudah sekian lama
pula, mereka tiada pernah mendampingiku duduk belajar bersama Pak Guru dan Bu
Guru
Mengapa teman setiaku
seperti itu?
Apakah mereka tidak
suka kepadaku?
Apakah mereka ingin
aku tiada berisik dengan suara denyit yang semakin keras semakin menggigit?
Apakah teman setiaku
ingin, aku berubah dari kayu lapuk menjadi besi yang semakin berani?
Apakah teman setiaku
ingin, aku berubah dari besi yang semakin berani menjadi seperti sofa dalam
gedung teater impian?
“Hai, sahabat, bantu
aku menjawab pertanyaanku!
“Bantu aku menghilangkan
gelisah resah dalam benak yang semakin membuncah!”
Sahabatku terdiam
melihat tingkah anehku, sambil beringsut dan membalikkan badan, Dia berkata,
“Hai, mengapa kau
bertanya padaku? Apa kamu kira aku tahu jawabnya? Kalau boleh jujur, sungguh
aku merasakan seperti apa yang kau alami sahabatku!”
Aku bingung, jiwaku
berontak, jiwaku bergolak, jiwaku semakin terserak tiada arah tuk dapat
nasihat, tiada cahaya terang tuk menuntunku dalam ketenangan.
“Hei, kalian! Kalian
yang hanya bisa memanfaatkanku, bantu aku mencari jawaban, bantu aku mendapat
petunjuk mengapa sudah begitu lama teman setiaku tiada duduk bersamaku!”
Semua terdiam, semua
menunduk tanda patuh pada petunjuk, semua menggeleng tiada pesan yang dapat
dinikmati seperti manisnya buah kelengkeng, semua hening seperti hati yang
masih mencari dalam laku penting dalam pening, semua sepi seperti diriku yang
masih meratap dalam hati.
Tuhan ... Beritahu
tahu aku.
Katakan padaku Tuhan,
mengapa teman setiaku masih jauh dariku? Mengapa teman setiaku masih tiada mau
berkunjung padaku?
Tuhan ...
Aku mohon ...
Jauhkanlah semua
rintang, jauhkanlah semua penghalang, karena aku yakin Engkau Mahaperkasa yang
selalu menuntun tiap hamba menggapai asa
Jaga mereka seperti
Engkau menjagaku, sayangi mereka seperti Engkau menyayangiku. Karena aku yakin,
Kebesaran Mu lebih besar dari besarnya penghalang, besarnya rindu dan besarnya
segala gejolak hati segala bentuk ciptaan Mu.
Tuhan ...
Temukan aku dengan
teman setiaku, temukan aku dengan belahan jiwaku yang senantiasa bersama dalam
menggapai nikmat dan ilmu Mu.
Aku rindu tawa ceria,
senyum manis, dan belai lembut tangan mereka, Tuhan ...
Tuhan ...
Aku sayang mereka,
aku sayang mereka, aku butuh bersama mereka
Walau terkadang
mereka usil kepadaku, bukan berarti mereka jahil kepadaku
Walau terkadang
separuh hatiku patah karena mereka, namun cintaku tiada pernah patah duhai
Tuhan.
Tuhan ...
Sungguh rindu ini
sudah tiada ingin terbelenggu, sungguh sayang ini sudah tiada terbilang, sungguh
penantian ini semakin mendalam dan sungguh getaran hati ini semakin ingin temukan
cinta sejati, duhai Tuhan.
Tuhan ...
Tolong sampaikan isi
hati ini tuk semua teman setiaku
Aku rindu kebersamaan
menggapai ilmu
Aku rindu saat suka
maupun duka bersama teman setiaku
Aku rindu kebersamaan
menggapai ridhomu bersama teman setiaku .
Dariku ...
Teman setia yang Kau
sebut “bangku”
Teman setia yang selalu
senang jika Kau hadir di rumahku tuk gapai berkah luas samudera ilmu
“ di sudut penantian luas harapan “
02042020
Puisi ini sudah tayang di Kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/mas91295/5e84eec1d541df47d33e6482/kisah-sang-perindu?page=5
IG, WA dan FB.
Langganan:
Postingan (Atom)
Search
Video
Kurtilas
Kategori
Artikel Ilmiah Populer
(23)
Bank Soal
(20)
Artikel Populer
(15)
Puisi
(12)
Berita
(11)
Kisah Sang Guru
(10)
Cerita Anak
(6)
Pidato
(4)
Buku
(3)
Dongeng
(2)
Esai
(2)
Geguritan
(2)
info lomba
(2)
Cerpen
(1)
Galeri Foto
(1)
Media Pembelajaran
(1)
Pantun
(1)
TUGAS SISWA
(1)
TUGAS SISWA 2
(1)
Tugas 4
(1)
Tugas Siswa 3
(1)
Diberdayakan oleh Blogger.