Oleh: Nur Rakhmat, S.Pd

Rabu, 07 Oktober 2020

On 20.27 by Nur Rakhmat in    1 comment

 

Awali Pagi dengan Syukur Diri

“Wah, pagi ini sangat cerah!”

Tidak terasa kalimat itu terucap dalam hati, pagi yang cerah diringi senyum ramah tetangga yang hendak berangkat kerja hari ini. Seperti biasa, perjalanan ke sekolah kali ini melalui jalan utama yaitu jalur utama pantura via jalan Gatot Subroto. Hiruk pikuk pekerja berangkat menjelma bak air bah yang deras menerjang pantai di pantai selatan. Ada yang bersepeda, bermobil dan bersepeda motor sert naik angkutan umum dan angkutan perusahaan.

Tak terasa saat roda honda beat ini sampai di daerah Krapyak terlihat ada beberapa tukang ojek pengkolan sedang mangkal di tempat, menunggu penumpang agar bisa membawa uang sehingga anak istri dan keluarga bisa merasakan kenyang.

Lampu merah sudah menyala menjadi hijau dan aku tidak tahu bagaimana lanjutan kisah abang ojek pengkolan saat menunggu penumpang tadi, apakah langsung dapat orderan atau masih menunggu petang nanti, entah siapa yang tahu tentang rizki dan keberuntungan manusia, hanya Allah lah yang mengetahui rencana tersebut.

Tak terasa roda cinta honda beat ini sudah sampai lampu merah Hanoman, kulihat pekerja sedang merampungkan pembangunan jalan dan semua kelengkapannya. Terlihat sosok pekerja bangunan tersebut sedang bekerja jauh dari keluarga dan jauh dari berita dunia yang sarat akan kisah berirama.

Tegar, kokoh dan kuat genggaman tangan pekerja itu saat kulihat dia sedang mengayunkan alatnya ke aspal dekat wilayah yang rawan kecelakaan itu. Dalam hati aku berpikir, seandainya aku menjadi mereka, belum tentu kuat raga ini menanggung segala beban yang ada, jauh dari keluarga dan sanak saudara demi mencari asa agar bisa menafkahi keluarga menjadi sejahtera.

Hanyalah syukur yang bisa kita lakukan, hanyalah menerima dan mensyukuri apa yang kita milikilah,  kita bisa menjadi bahagia dan tiada kepura puraan dunia. Syukur, ikhlas menerima adalah jalan yang bisa kita lakukan agar bisa menjadi pribadi kuat, luhur budi dan memiliki kebermanfaatan bagi sesama dalam setiap tingkah dan laku diri. Tentu, dengan ditambah usaha kita yang tiada lelah, semua berkah dari Allah SWT bisa menjadi aset kita dalam jalan dakwah sebagai penunjuk arah generasi bangsa. 

Sepanjang jalan pagi ini, aku melihat semua umat mencari berkat, semua manusia mencari asa, semua orang mencari pertolongan, dan semuanya mencari ketenangan. Jalani, syukuri yang kita punya, niscaya Allah pasti memberikan kita kenikmatan yang tiada sangka, tentu dengan usaha dan ikhtiar serta doa yang tiada henti.

Awali pagi dengan syukur diri dan mendoakan setiap insan yang kita temui, agar yang sudah berada semakin menjadi ada dan merasa bahwa adanya mereka karena doa sesama dan keluarga serta merupakan anugerah Allah yang Maha Esa. Serta doakan pula orang yang kita temui, apapun kondisi mereka agar mereka selalu mendapat kenikmatan dan keberkahan serta keselamatan dan insya allah, dengan kita mendoakan siapa saja, pasti siapa saja akan membawa kebaikan untuk siapa saja berikutnya, tentu dengan kita ikhlas dan syukur atas karunia Allah yang Maha Esa.

'Wah, pagi ini sangat cerah!"

Awali pagi dengan syukur diri.

“Sepanjang Jalan Kehidupan, antara Pasadena dan Hanoman Raya”

Smg.08102020.08.19.12

 

 

1 komentar: