Rabu, 07 Oktober 2020
Awali
Pagi dengan Syukur Diri
“Wah, pagi
ini sangat cerah!”
Tidak terasa
kalimat itu terucap dalam hati, pagi yang cerah diringi senyum ramah tetangga
yang hendak berangkat kerja hari ini. Seperti biasa, perjalanan ke sekolah kali
ini melalui jalan utama yaitu jalur utama pantura via jalan Gatot Subroto. Hiruk
pikuk pekerja berangkat menjelma bak air bah yang deras menerjang pantai di
pantai selatan. Ada yang bersepeda, bermobil dan bersepeda motor sert naik
angkutan umum dan angkutan perusahaan.
Tak terasa
saat roda honda beat ini sampai di daerah Krapyak terlihat ada beberapa tukang ojek
pengkolan sedang mangkal di tempat, menunggu penumpang agar bisa membawa uang sehingga
anak istri dan keluarga bisa merasakan kenyang.
Lampu merah
sudah menyala menjadi hijau dan aku tidak tahu bagaimana lanjutan kisah abang
ojek pengkolan saat menunggu penumpang tadi, apakah langsung dapat orderan atau
masih menunggu petang nanti, entah siapa yang tahu tentang rizki dan keberuntungan
manusia, hanya Allah lah yang mengetahui rencana tersebut.
Tak terasa
roda cinta honda beat ini sudah sampai lampu merah Hanoman, kulihat pekerja
sedang merampungkan pembangunan jalan dan semua kelengkapannya. Terlihat sosok pekerja
bangunan tersebut sedang bekerja jauh dari keluarga dan jauh dari berita dunia
yang sarat akan kisah berirama.
Tegar,
kokoh dan kuat genggaman tangan pekerja itu saat kulihat dia sedang mengayunkan
alatnya ke aspal dekat wilayah yang rawan kecelakaan itu. Dalam hati aku berpikir,
seandainya aku menjadi mereka, belum tentu kuat raga ini menanggung segala beban
yang ada, jauh dari keluarga dan sanak saudara demi mencari asa agar bisa
menafkahi keluarga menjadi sejahtera.
Hanyalah
syukur yang bisa kita lakukan, hanyalah menerima dan mensyukuri apa yang kita
milikilah, kita bisa menjadi bahagia dan tiada kepura puraan dunia. Syukur,
ikhlas menerima adalah jalan yang bisa kita lakukan agar bisa menjadi pribadi kuat,
luhur budi dan memiliki kebermanfaatan bagi sesama dalam setiap tingkah dan
laku diri. Tentu, dengan ditambah usaha kita yang tiada lelah, semua berkah dari Allah SWT bisa menjadi aset kita dalam jalan dakwah sebagai penunjuk arah generasi bangsa.
Sepanjang
jalan pagi ini, aku melihat semua umat mencari berkat, semua manusia mencari
asa, semua orang mencari pertolongan, dan semuanya mencari ketenangan. Jalani,
syukuri yang kita punya, niscaya Allah pasti memberikan kita kenikmatan yang
tiada sangka, tentu dengan usaha dan ikhtiar serta doa yang tiada henti.
Awali
pagi dengan syukur diri dan mendoakan setiap insan yang kita temui, agar yang
sudah berada semakin menjadi ada dan merasa bahwa adanya mereka karena doa sesama
dan keluarga serta merupakan anugerah Allah yang Maha Esa. Serta doakan pula
orang yang kita temui, apapun kondisi mereka agar mereka selalu mendapat
kenikmatan dan keberkahan serta keselamatan dan insya allah, dengan kita mendoakan
siapa saja, pasti siapa saja akan membawa kebaikan untuk siapa saja berikutnya,
tentu dengan kita ikhlas dan syukur atas karunia Allah yang Maha Esa.
'Wah, pagi ini sangat cerah!"
Awali
pagi dengan syukur diri.
“Sepanjang
Jalan Kehidupan, antara Pasadena dan Hanoman Raya”
Smg.08102020.08.19.12
Terima kasih atas kisah inspiratif jni. Sukses selalu ya!
BalasHapus