Rabu, 03 Juni 2020
Hadapi
Corona Dengan Pancasila
Oleh : Nur Rakhmat
Pancasila
adalah dasar negara yang mutlak bagi seluruh masyarakat Indonesia di manapun
dan sampai kapanpun. Sehingga bersama dengan momentum peringatan hari Lahir
Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, sudah saatnya Pancasila
sebagai dasar negara tidak hanya dikenal secara simbolis dengan seremonial atau
gebyar semata. Namun, Pancasila juga bisa diwujudkan dan diterapkan serta
dirasakan manfaatnya dalam keseharian oleh seluruh elemen bangsa, termasuk
siswa sebagau generasi penerus bangsa.
Nilai Luhur Pancasila
Sekolah
sebagai kawah candradimuka siswa hendaknya bisa menjadi pelopor dan teladan
yang baik penerapan nilai Pancasila di tengah kondisi bangsa yang sedang terguncang
pandemi global virus korona yang bukan tidak mungkin bisa menimbulkan disintregasi bangsa
Dan
hemat penulis nilai nilai dan karakter luhur Pancasila sangat tepat dan efektif
dibudayakan guna menumbuhkan karakter dan mental positif seluruh elemen bangsa
di tengah pandemi global ini. Pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam
sila pertama nilai karakter utama yang wajib dibudayakan adalah Iman dan taqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Bentuknya
diantaranya adalah tidak ikut terbawa arus negatif dengan hilang harapan putus
asa akan karunia Tuhan YME. Akan tetapi, tetap yakin, terus berdoa, berusaha serta
husnudzon dan tawakkal bahwa segala
penyakit pasti ada obat dan harapan pasti selalu ada bagi setiap manusia yang
mau berusaha.
Berikutnya
adalah Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Bentuk karakter positifnya adalah berbudi
luhur menghormati orang lain. Artinya dengan menghormati orang lain berarti
kita juga mengakui dan peduli keberadaan orang tersebut. Bentuk nyatanya antara
lain, menghormati orang lain dengan memakai masker, cuci tangan pakai sabun,
serta bentuk pencegahan penularan covid 19 lainnya sesuai dengan protokol yang
ditetapkan pemerintah.
Selanjutnya
adalah Persatuan Indonesia. Nilai positif yang sesuai dengan sila ketiga ini
adalah bersatu mencegah penularan corona dan dampak lainnya seperti kemiskinan
dan kemunduran ekonomi dengan cara bersatu melaksanakan anjuran pemerintah dan
bergotong royong, saling memotivasi, saling membantu sebagai bentuk kepedulian
bersama seperti dengan melakukan jogo
tonggo, membeli produk dalam negeri, gerakan donasi bersama dan lain
sebagainya.
Sila
berikutnya adalah Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Pewakilan. Bentuk nilai karakternya diantaranya adalah amanah
dan bertanggungjawab melaksanakan ketetapan pemerintah sebagai hasil musyawarah
di tengah pandemi dan era milenial ini serta melaksanakan dengan penuh
kesadaran dan keimanan.
Dan
yang terahir adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai
karakter yang hendaknya dibudayakan adalah adil terhadap sesama. Artinya sebagai
bagian bangsa Indonesia kita hendaknya memiliki sikap yang adil ketika mendapat
amanah serta bersikap positif menghadapi pandemi ini. Sehingga dengan sikap
adil ini imunitas bangsa bisa terjamin dan kelangsungan hidup bangsa bisa
diteruskan.
Namun,
agar nilai karakter Pancasil tersebut dapat diterapkan dan dibudayakan sebagai
benteng kehidupan bangsa, dibutuhkan kerjasama, komitmen semua stake holder
bangsa termasuk pendidikan di dalamnya.
Sehingga di tengah era global ini, peran Pancasila bisa dirasakan dan membawa
kebermanfaatan bersama demi Indonesia yang lebih kuat dan berkarakter.
Alhamdulillah sudah muat di halaman Tribun Jateng, silahkan bisa klik link berikut :
https://jateng.tribunnews.com/2020/06/02/forum-guru-nur-rakhmat-hadapi-corona-dengan-pancasila
0 komentar:
Posting Komentar