Kamis, 02 November 2017
On 14.58 by Nur Rakhmat in Artikel Populer No comments
Pendidikan Yang Menentramkan
Alhamdulillah terbit di Harian Pagi Wawasan, 01/11/2017
Sebuah harapan tentang kondisi pendidikan yang didambakan ...
Pendidikan
yang Menentramkan
Oleh
: Nur Rakhmat
Dewasa
ini, pendidikan di Indonesia sedang belajar menuju ideal. Berbagai upaya
dilakukan pemerintah untuk menuju bentuk ideal pendidikan tersebut. Mulai dari
penataan dan peningkatan mutu guru, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan,
sampai perubahan kurikulum, seolah menjadi solusi wajib bagi pemerintah untuk
menuju bentuk ideal pendidikan tersebut.
Namun
ternyata, semua usaha pemerintah tersebut saat ini dampaknya masih belum bisa
dirasakan optimal, baik oleh guru, masyarakat, maupun oleh orang tua. Masih
adanya guru yang belum bersertifikasi, masih adanya guru yang tidak linear
sesuai bidang yang diampunya, masih adanya pungutan di sekolah, masih adanya
kekerasan atau bulying yang menimpa peserta didik, masih adanya masyarakat yang
kesulitan untuk mengakses pendidikan dan masih belum konsistennya pemangku
kepentingan dalam mewujudkan pendidikan ideal adalah semua bukti bahwa masih
ada hal yang perlu dibenahi untuk mewujudkan bentuk ideal pendidikan di Indonesia.
Akan
tetapi, sebelum kita mencari solusi apa yang dapat digunakan untuk membentuk
bentuk ideal pendidikan, kita harus tahu terlebih dahulu apa sebenarnya
kebutuhan mendasar yang diperlukan masyarakat setelah mengenal pendidikan? Apakah
ingin menjadi seorang ilmuwan? Apakah ingin menjadi dermawan? Ataukah hanya
sebagai prestise kebanggaan semata?
Lalu
untuk apa kebutuhan mendasar tersebut diperlukan? Apakah ada kaitannya dengan
pendidikan di tanah air? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, kita lihat
sekeliling kita, masih banyak warga yang kurang sejahtera, masih banyak pula
warga yang sejahtera namun belum bisa hidup damai, tenang dan tentram, dan
masih banyak permasalahan sosiap lainnya. Lalu apakah kebutuhan mendasar yang
sangat diperlukan oleh masyarakat tersebut?
Ketentraman
Ya,
kehidupan tentram! Jadi hemat penulis, masyarakat sangatlah membutuhkan
pendidikan yang menentramkan. Masyarakat sangatlah membutuhkan kehidupan yang
tentram, kehidupan yang menenangkan. Bukan kehidupan yang sejahtera ataupun
kehidupan yang penuh gejolak, baik jiwa ataupun jasmani masyarakat.
Berpijak
dari itu, sebenarnya pemerintahpun sudah memprogamkan pendidikan yang
menyejahterakan. Namun untuk saat ini, bentuk pendidikan yang menyejahterakan
masih kurang cukup. Karena belum tentu, masyarakat yang dikatakan hidup
sejahtera bisa menjalani kehidupan yang tentram dan damai. Maka, masyarakat
butuh konsep dan bentuk yang jelas sebagai imbas dari pendidikan, yaitu bentuk
pendidikan yang menentramkan.
Mengapa
pendidikan yang menentramkan sangat diperlukan oleh masyarakat daripada hanya
pada hanya pendidikan yang menyejahterakan atau lainnya? Sesuai amanat Undang-undang
No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Jadi,
dari amanat undang-undang ini sudah sangat jelas,bahwa ke depannya peserta
didik diharapkan untuk bisa menjadi manusia yang sebenarnya, yaitu manusia yang
cerdas dan manusia yang berkarakter, tidak hanya menjadi manusia yang cerdas
saja atau berkarakter saja.
Karena
dengan hanya menjadi manusia cerdas, manusia tersebut belumlah bisa dikatakan
manusia sesungguhnya. Sebaliknya manusia yang berkarakter saja, hemat kami juga
belum bsia dikatakan sebagai manusia yang sesungguhnya. Oleh karena itu, kedua
faktor tersebut, yakni cerdas dan berkarakter haruslah ada pada diri peserta
didik, guru, masyarakat, bahkan pada diri pemangku kepentingan pendidikan di
tanah air.
Mengapa
cerdas dan berkarakter penting? Karena kedua faktor tersebut adalah cikal bakal
pendidikan yang menentramkan. Mengapa demikian? Pendidikan sebagaimana yang
disampaikan oleh semua ahli adalah jalan yang bisa digunakan sebagai sarana
untuk menjadi manusia. Artinya pendidikan sangatlah penting. Namun demikian,
pentingnya pendidikan berbanding lurus dengan usaha yang dilakukan oleh pihak
yang terlibat langsung di dalamnya, mulai dari pemerintah, guru, dan
masyarakat.
Jika
usaha yang dilakukan pemerintah lakukan optimal, pasti hasilnyapun akan
optimal. Tetapi jika usaha yang dilakukan setengah hati, pasti hasil yang
didapat juga setengah hati atau justru bisa menimbulkan sakit hati.
Selain
itu, mengapa cerdas dan berkarakter bisa sangat penting dalam menuju pendidikan
yang menentramkan, ini dikarenakan dengan cerdas dan berkarakter, manusia bisa
menempatkan bentuk penerimaan diri dengan baik, manusia bisa menempatkan sikap
syukur dengan baik. Artinya manusia bisa merasakan kehidupan tentram dan damai,
apapun kondisi hidup yang dialaminya.
Lalu,
langkah apa yang dapat digunakan untuk mewujudkan pendidikan yang menentramkan? Hemat penulis yang pertama
adalah perubahan mindset bahwa pendidikan selalu berkelanjutan dan
berkesinambungan. Artinya jika dalam proses awal atau kebijakan awal salah.
Maka seluruhnya konsep dan aplikasi yang dilakukan oleh generasi selanjutnya
juga salah.
Karena
pendidikan tidak seperti orang melakukan jual beli dengan sistem putus kontrak.
Dimana setelah kerjasama selesai, maka selesai pulalah semua kesepakatan yang
ada di dalamnya. Namun, pendidikan akan selalu berproses, akan selalu mengalir
dan mengalir dari jiwa satu ke jiwa lainnya. Oleh karena itu, akan fatal
akibatnya jika pendidikan tidak dilaksanakan sesuai dengan tujuan awalnya atau
tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri.
Yang
kedua adalah semua pelaku pendidikan atau semua stake holder pendidikan
haruslah tentram terlebih dahulu. Baik pemerintahnya, gurunya, orang tua,
maupun peserta didiknya. Semuanya harus tentram dan tenang terlebih dahulu.
Kita ambil contoh, jika pemerintah sebagai pengambil kebijakan saja tidak
tentram atau tidak tenang saat menempatkan keputusan, tentu semua kebijakan
pemerintah akan membuat masyarakat tidak tentram, gaduh dan sebagainya. Sebaliknya,
jika pemerintah tenang dalam mengambil dan menetapkan kebijakan, pasti kondisi
masyarakat akan tentram dan damai jauh dari gejolak.
Dan
yang terakhir adalah semua harus berkomitmen dan konsisten. Mulai dari
pemerintah, masyarakat, orang tua sampai siswa, semuanya harus mempunyai
komitmen bahwa pendidikan adalah sarana untuk memperbaiki masa depan. Oleh
karena itu, agar pendidikan yang menetramkan terwujud, semua komitmen tersebut
harus selalu diugemi, harus selalu dipatuhi, baik oleh pemerintah, masyarakat,
maupun pihak orang tua dan sekolah.
Namun,
untuk membentuk pendidikan yang menentramkan tidak seperti kita membalikkan
telapak tangan. Namun dibutuhkan semangat juang pantang menyerah yang tinggi
dan mempunyai visi misi yang baik untuk masa depan peserta didik. Selain itu,
sikap berani juga dibutuhkan untuk mewujudkan pendidikan yang menentramkan
tersebut. Karena dengan sikap berani, kita sudah menunjukkan bahwa semua
membutuhkan proses, kerja keras, dan upaya yang tidak pernah berhenti sampai
titik darah penghabisan, termasuk pendidikan yang menentramkan tersebut.
Akhirnya,
mari kita bergerak bersama, maju bersama untuk mewujudkan bentuk pendidikan
yang menentramkan, mewujudkan pendidikan yang mampu membawa perubahan positif
di masa depan, pendidikan yang tidak hanya menjadikan peseerta didik untuk tahu
apa, namun juga pendidikan yang mampu membuat peserta didik mampu menginspirasi,
serta mampu menyejahterakan dan menentramkan pendidikan di masa depan. Tentunya
untuk Indonesia yang lebih cerdas, bermoral, sejahtera, berkarakter dan
tentunya Indonesia yang lebih tentram.
.Nur Rakhmat, S.Pd.
Guru
SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang.
HP.
081542557038
Alamat
: Jalan Candi Intan V/1129 Rt.7/9 Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan Kota
Semarang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Video
Kurtilas
Kategori
Artikel Ilmiah Populer
(23)
Bank Soal
(20)
Artikel Populer
(15)
Puisi
(12)
Berita
(11)
Kisah Sang Guru
(10)
Cerita Anak
(6)
Pidato
(4)
Buku
(3)
Dongeng
(2)
Esai
(2)
Geguritan
(2)
info lomba
(2)
Cerpen
(1)
Galeri Foto
(1)
Media Pembelajaran
(1)
Pantun
(1)
TUGAS SISWA
(1)
TUGAS SISWA 2
(1)
Tugas 4
(1)
Tugas Siswa 3
(1)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar