Oleh: Nur Rakhmat, S.Pd

Sabtu, 30 November 2019

On 02.41 by Nur Rakhmat in    No comments

Awas, Jangan Sampai Tryout Membuat Repot!
Oleh : Nur Rakhmat
            Ujian sebentar lagi, tentu berbagai senjata untuk menghadapi ujian baik UNBK ataupun USBN sudah disiapkan, baik oleh orang tua, guru maupun oleh siswa sendiri. Dan diantara yang dipersiapkan oleh semuanya adalah latihan ujian atau tryout.
            Tryout sampai saat ini masih menjadi media efektif untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang akan diujikan. Tryout juga masih efektif untuk memotivasi dan memacu nilai siswa agar menjadi lebih baik. Selain itu, tryout juga seolah menjadi patokan bagaimana guru dan siswa membaca kisi-kisi ujian, apakah berhasil atau tidak.
            Namun, apakah dengan mengikuti semua tryout hasil ujian siswa akan lebih baik? Lalu bagaimanakah bentuk tryout yang diharapkan mampu membuat siswa menjadi lebih baik dan lebih siap untuk menghadapi ujian?
Berdampak Ganda
            Belajar adalah proses. Itulah makna yang sudah jamak dimengerti oleh umum, termasuk tryout di dalamnya. Dan hemat kami, hasil tryout juga bisa sangat berpengaruh terhadap belajar siswa.
Sebagaimana dikatakan oleh Slameto, bahwa dalam proses belajar siswa ada faktor intern dan ekstern yang mempengaruhinya. Faktor intern meliputi jasmani, psikologis, dan kelelahan, sedangkan faktor ekstern meliputi faktor kelurga, sekolah dan masyarakat. (Slameto, 2010: 54).
Oleh karena itu, berdasar keterangan tersebut dampak yang ditimbulkan dari tryout sangatlah besar bagi perkembangan belajar siswa, baik itu dalam proses belajar maupun dalam hasil belajar. Mengapa demikian? Karena dengan hasil tryout yang berbeda, tentu hal tersebut mempengaruhi intern atau sisi psikologis siswa.
Misalnya, seorang siswa mengikuti 10 kali tryout menjelang ujian. Tentu siswa tersebut akan mengalami 10 perasaan yang berbeda dari setiap tryout yang diikutinya. Bisa jadi siswa tersebut mengalami tekanan yang bisa berujung cacian, makian, dan bullying. Bisa jadi pula, siswa tersebut mendapat kepuasan yang berujung sanjungan, pujian dan penghargaan.
Berdasar keterangan tersebut, akan terbentuk dua dampak dalam perkembangan psikologi siswa, utamanya terkait dengan belajar. Apalagi reaksi tiap siswa dalam menanggapi hasil tryout berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Bagi siswa yang menanggapi positif hasil tryout maka kemungkinan muncul sifat dan sikap frustasi siswa tidak ada.
Akan tetapi, bagi siswa yang menanggapi negatif hasil tryout terlebih ditambah dengan tekanan dari guru, keluarga, dan teman lingkungan. Tentu, sikap dan sifat frustasi bisa muncul dan akan sangat berpengaruh pada emosional siswa. Akibat terburuknya, siswa bisa mengalami penderitaan emosional yang akan sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa utamanya pada hasil ujian siswa.
Baharudin dalam bukunya mengatakan, bahwa emosi sangat memengaruhi efektifitas belajar siswa. Karena efektifitas siswa bisa membentuk motivasi yang ujungnya bisa membentuk siswa memperolah kepuasan dalam belajar. ( Baharudin, 2009 : 151).
Lalu bagaimana agar tryout bisa menjadi media bagi siswa dalam meraih sukses ujian?
Tryout Resmi
            Hemat kami, langkah bijak dan efektif agar tryout benar-benar bisa menjadikan siswa lebih siap dalam menghadapi ujian adalah dengan cara mengikuti tryout yang resmi. Lalu bagaimanakah bentuk tryout resmi tersebut?
            Yang pertama adalah tryout yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan. Tryout ini jelas sekali terasa besar manfaatnya bagi siswa, selain pelaksanaanya di sekolah di mana siswa belajar, hasil tryout ini juga terkontrol oleh guru masing-masing.
            Selain itu, tryout yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan mayoritas soalnya dibuat oleh guru berprestasi dan biasa membuat soal, termasuk soal ujian yang dilengkapi dengan kisi-kisi ujian. Sehingga validitas soal lebih teruji dan terjaga.
            Tryout resmi yang kedua adalah tryout yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan tertentu. Namun, sebaiknya dilihat dulu satuan pendidikan tersebut, apakah kredibel dalam melaksanakan tryout sebelumnya ataukah hanya sebagai ajang promosi sekolah belaka.
            Maka, untuk tryout tipe ini peran guru dalam mendalami sekolah pelaksana tryout sangat penting. Selain untuk menjaga pola yang sudah diberikan ke siswa, juga untuk menjaga agar kondisi psikologis siswa selalu prima dan tidak asal ikut tryout saja.
            Yang terakhir adalah tryout yang dilaksanakan bimbingan belajar. Model tryout ini biasanya memang bertujuan utama untuk promosi, tetapi tetap ada nilai positif di dalamnya. Selain siswa berpeluang menjadi peserta bimbingan belajar gratis, tryout ini juga bisa digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dengan sekolah lain. Selain itu, dengan siswa ikut tryout yang diselenggarakan bimbingan belajar, siswa bisa mendapat tips singkat cara mengerjakan soal dan beberapa trik lainnya.
            Namun sekali lagi, peran guru dalam memberikan pengertian kepada siswa akan tryout ini sangat penting. Selain agar kondisi siswa terjaga juga jangan sampai siswa mengikuti tryout hanya untuk ajang iklan dan promosi dari lembaga bimbingan belajar tersebut.
            Akhirnya, dari penjelasan tersebut bisa kita ambil simpulan bahwa tryout berperan penting dalam ujian. Dan sudah sangat jelas bahwa peran guru dan orang tua sangat besar sekali dalam menyikapi maraknya tryout menjelang ujian. Jangan sampai guru dan orang tua kecewa terhadap hasil ujian anak karena pengaruh tryout.
            Kebijakan, kejelian dan sikap guru untuk selalu memotivasi siswa serta peran orang tua dalam memotivasi siswa menyikapi hasil tryout adalah suatu keharusan yang wajib dimiliki oleh setiap guru dan orang tua.
            Sehingga harapannya tryout tidak membuat repot siswa, guru, dan orang tua, tetapi tryout bisa memacu semua pihak untuk lebih tersupport , lebih termotivasi untuk lebih baik dalam menghadapi ujian agar bisa mendapat hasil ujian maksimal sesuai harapa dan impian. Amin ...

0 komentar:

Posting Komentar