Rabu, 27 November 2019
On 17.34 by Nur Rakhmat in Artikel Ilmiah Populer No comments
Membangun
Keluarga Digital
oleh
: Nur Rakhmat
Di
era sekarang, siapa yang tidak mengenal internet? Di era sekarang siapa yang
tidak mengenal gawai? Mulai dari anak kecil, sampai dewasa semuanya pasti tiada
hari tanpa gawai. Kita bisa melihat di kanan kiri kita, setiap orang memiliki
gawai untuk keperluan mereka masing masing. Bisa untuk belajar, bisa untuk
mencari informasi, bahkan bisa untuk sarana peningkatan ekonomi.
Namun,
kita juga sadar bahwa generasi penerus bangsa saat ini mayoritas adalah anak
generasi Z yang notabene sudah mengenal teknologi informasi sejak mereka lahir.
Mereka sudah mengenal media sosial dan game online dengan begitu paham. Bahkan
anak generasi Z yang diasumsikan lahir antara tahun kelahiran 1995 – 2010 bisa
dikatakan adalah generasi melek teknologi yang bisa jadi kemampuan penguasaan
teknologi mereka melebihi orang tua mereka ataupun guru mereka.
Di
sinilah peran semua pihak untuk mengarahkan bagaimana anak generasi Z ini bisa
tumbuh dan berkembang dengan baik di tengah ketidakpastian dunia maya atau
dunia digital bagi mereka. Keluarga sebagai lingkungan pertama yang mengenal
anak generasi Z mempunyai kewajiban lebih daripada pihak lain untuk membentuk
keluarga yang melek digital di era milenial ini.
Lalu
bagaimana langkah yang bisa dilakukan keluarga agar seluruh anggota keluarga
bisa paham dan bijak serta memiliki pengetahuan untuk berkembang dan bertumbuh
secara positif di era sekarang?
Digitalisasi Keluarga
Ya, Hemat kami salah satu langkah
tepat guna membentuk dan membangun keluarga digital dengan baik adalah dengan
digitalisasi keluarga, yang mana keluarga di era sekarang lebih dituntut untuk
paham teknologi, khususnya orang tua untuk mengimbangi anak anak mereka yang
sudah canggih dengan teknologi digital.
Lalu bagaimana bentuk digitalisasi
keluarga agar dapat digunakan untuk membangun keluarga digital dengan baik?
Yang pertama adalah kuatkan LiDi keluarga. Yaitu sebuah usaha digitalisasi
keluarga dengan menguatkan literasi digital (LiDi) keluarga. Hal ini sangatlah
penting, karena literasi digital adalah salah satu dari komponen literasi dasar
yang dikembangkan pemerintah dalam Gerakan Literasi Nasional.
Sehingga sudah sangat jelas, jika
keluarga mengedepankan dan meningkatkan kemampuan LiDi ( Literasi Digital ),
pendidikan berbasis keluarga dan literasi digital berbasis keluarga bisa
meningkat dan berkolaborasi bersama dengan sektor pendidikan lain.
Bentuk literasi digital yang dapat
dilakukan keluarga sebagaimana yang disebutkan oleh pemerintah diantaranya
adalah dengan menyediakan sarana informasi komunikasi berupa televisi, radio,
dan media elektronik lainnya. Dengan harapan informasi yang didapat anggota
keluarga valid dan tidak menimbulkan hoaks atau beritabohong yang menjurus
perpecahan.
Selanjutnya adalah dengan mengoptimalkan
sarana media sosial dan gawai jaringan internet di lingkungan keluarga. Langkah
ini sangatlah penting, karena selain sebagai salah satu sumber informasi, adanya
media sosial dan jaringan internet yang cukup di lingkungan keluarga, keluarga
bisa saling bertukar informasi yang sudah didapat dengan baik dan lancar tanpa
sekat jarak dan waktu.
Kemudian optimalisasi LiDi yang
dapat dilakukan adalah membentuk komunitas komunitas keluarga berbasis IT.
Mengapa dengan membentuk komunitas pendidikan keluarga dengan basis literasi
digital sangatlah penting? Hal ini ditujukan agar kita mengetahui dan menguasai
medan di lapangan. Sehingga kesalahpahaman bisa dihindari dan keluarga harmonis
benar benar bisa terwujud dengan baik.
Selain itu, membangun komunitas
pendidikan itu juga sangat penting dikarenakan di era milenial ini, hoaks atau
berita bohong sangat banyak menyebar di lintas sektor pendidikan , baik itu
pendidikan formal, non formal dan informal. Maka dari itu, dengan kita
menguasai literasi digital adanya hoaks serta konten negatif lainnya bisa
diminimalisir karena sudah menguasai literasi digital dengan baik.
Manfaat lainnya dengan mengedepankan
literasi digital adalah keluarga bisa membangun dan membentuk anggota
keluarganya dengan baik melalui belajar dan mencari informasi yang didapat
dunia digital untuk kemudian diterapkan jika sesuai dengan nilai nilai dasar
kepatuhan, kesopanan dan nilai nilai dalam Pancasila.
Namun, selain mengedepankan literasi
digital, Bentuk digitalisasi keluarga yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan
pula karakter dan moral generasi bangsa. Hal ini sangatlah penting, karena
dengan kita meningkatkan karakter positif kita, dengan kita meningkatkan moral
positif kita, maka keluaga digital tidak akan melenceng jauh dari koridor
budaya ketimuran atau budaya yang sesui dengan nilai nilai Pancasila di
dalamnya.
Maka
di sinilah pentingnya lima karakter utama yaitu religius, mandiri, nasionalis,
gotongroyong, dan integritas penting untuk dimuculkan, dibudayakan, dan dibiasakan
agar tercipta keluarga digital yang melek informasi teknologi serta memiliki
jiwa karakter positif.
Bentuk
nyatanya diantaranya bisa berupa membiasakan dan menumbuhan sifat religius,
toleransi, dan budaya positif lainnya dalam mengedepankan pendidikan karakter
di lingkungan keluarga. Selain itu, cinta tanah air, memakai produk dalam
negeri, selalu disiplin, gotong royong , loyal dan patuh pada pimpinan juga
berbagai bentuk karakter yang penting untuk dikemabngkan dalam pendidikan
keluarga.
Sehingga
harapannya dengan mengembangkan keluarga digital dalam bentuk digitalisasi
keluarga yang diimbangi dengan membudayanya sikap dan karakter positif anggota
keluarga, keluarga digital yang bijaksana dan berbudaya serta ideal bisa
berperan dalam dunia internasional di era milenial tentunya demi Indonesia yang
lebih global dan kuat mental.
Artikel
ini pernah dimuat di kolom Kompasiana :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Video
Kurtilas
Kategori
Artikel Ilmiah Populer
(23)
Bank Soal
(20)
Artikel Populer
(15)
Puisi
(12)
Berita
(11)
Kisah Sang Guru
(10)
Cerita Anak
(6)
Pidato
(4)
Buku
(3)
Dongeng
(2)
Esai
(2)
Geguritan
(2)
info lomba
(2)
Cerpen
(1)
Galeri Foto
(1)
Media Pembelajaran
(1)
Pantun
(1)
TUGAS SISWA
(1)
TUGAS SISWA 2
(1)
Tugas 4
(1)
Tugas Siswa 3
(1)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar