Rabu, 27 November 2019
On 17.16 by Nur Rakhmat in Artikel Ilmiah Populer No comments
Menjadi
keluarga Pancasilais
Oleh
: Nur Rakhmat
Setiap
tanggal 1 Juni seluruh masyarakat Indonesia memperingati hari Lahir Pancasila.
Dengan harapan karakter positif yang dimiliki penggagas dasar negara khususunya
keteladanan Ir. Soekarno, Mr. Muhammad Yamin, dan Mr. Supomo bisa dimiliki dan
diterapkan generasi penerus bangsa saat ini.
Seperti
kita ketahui bersama, saat ini marak generasi muda penerus bangsa terpapar
virus negatif globalisasi mulai dari degradasi moral, sikap yang kurang baik,
akhlak yang jauh dari akhlas positif, menurunnya rasa cinta tanah air, semakin
hilangnya kata mufakat, dan masih banyak lagi bentuk penyimpangan yang
dilakulan oleh generasi muda penerus bangsa saat ini.
Maka
itu, keluarga sebagai bagian pendidikan dalam skala makro memiliki kewajiban
yang sama dengan pendidikan formal dalam hal ini sekolah dan pendidikan non
formal (masyarakat) untuk merevitalisasi dan membangun kembali nilai nilai
karakter positif tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dan hemat kami, salah
satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan membangun keluarga menjadi
keluarga yang pancasilais.
Keluarga Berlandaskan Pancasila
Keluarga
pancasilais hemat kami adalah salah satu upaya tepat guna membentuk dan
membangun generasi muda berkarakter via pendidikan keluarga. Dan yang dimaksud
keluarga pancasilais adalah keluarga yang membiasakan dan menerapkan nilai
nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jadi bisa disimpulkan bahwa
keluarga pancasilais adalah keluarga yang dalam interaksi antara anggota
keluarga maupun antar anggota keluarga selalu berlandaskan nilai-nilai
pancasila.
Dan
penerapan nilai pancasila dalam keluarga pancasilais yang bisa dibentuk sesuai
nilai nilai sila dalam pancasila diantaranya adalah ketaatan dalam beribadah
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai perwujudan nilai sila pertama pancasila,
bentuk ketaatan yang bisa dijadikan dasar adalah teladan atau contoh yang baik
orang tua untuk beribadah.
Contohnya
bagi yang beragama islam orang tua bisa mencontohkan dan memberi teladan dengan
salat berjamaah dan mengaji bersama. Bagi umat kristen dan katolik, bisa dengan
memberi teladan anak untuk selalu pergi ke gereja atau kebaktian lainnya.
Selain itu, orang tua juga bisa mewujudkan keteladanan dengan menjauhi segala
larangan dan mentaati segala perintah yang terdapat dalam agama dan kepercayaan
masing masing.
Penerapan
sila yang kedua diantaranya adalah keteladanan antara anggota keluarga untuk
selalu menumbuhkan sikap hormat menghormati, saling menghargai satu sama lain,
dan sikap kemanusiaan lainnya. Hal tersebut penting, karena dengan adanya sikap
saling memberi keteladanan, komunikasi yang baik terbentuk dan sikap penerimaan positif antar anggtoa keluarga
terbangun dengan baik.
Contohnya
adalah seorang adik yang menghormati kakaknya, tentu akan tercipta pula kakak
yang menghormati (baca : menyayangi) adik.
Sehingga jika nilai dan sikap kasih sayang dilingkungan keluarga sudah
terbentuk dengan baik, di lingkungan yang lebih luas anggota keluarga juga bisa
bersikap sesuai dengan yang sudah dibiasakan dalam keseharian.
Selanjutnya
dalam sila persatuan indonesia. Sikap pancasilais yang bisa diterapkan guna
membangun keluarga yang berlandaskan pancasila adalah dengan keteladanan untuk
memperkokoh keluarga. Maksudnya adalah sikap saling memiliki antar anggota
keluarga diperkokoh sehingga persatuan keluarga jika ada gangguan dan
intimidasi yang bersifat merusak ketenangan keluarga bisa dihindarkan.
Artinya
sikap persatuan dengan dilandasi rasa saling percaya bisa menambah eratnya
ikatan tali persaudaraan atau silaturahim antara anggota keluarga. Sehingga
keluarga yang sakinah atau tenang dan selalu dalam naungan ridho Tuhan benar
benar terwujud sebagai salah satu nilai implementasi pancasila.
Sikap
pancasilais dalam sila keempat diantaranya adalah dengan menerima hasil
keputusan bersama secara ikhlas dan legawa. Misalnya sudah diputuskan dalam
musyawarah liburan digunakan untuk bersih bersih di rumah. Maka, sebagai
anggota keluarga yang baik menerima keputusan tersebut dan ikut menyukseskan
kegiatan bersih bersih tersebut dengan penuh tanggungjawab.
Sehingga
dengan terbentuknya penerimaan positif antar anggota keluarga, komunikasi yang
baik antar anggota keluarga terbentuk dengan baik. Dan sikap demokrasi di
lingkungan keluarga selalu bisa menjadi media guna membentuk keluarga
pancasilais.
Kemudian
bentuk membangun keluarga pancasilais sesuai dengan sila Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia adalah dengan membiasakan keteladan dalam sikap adil
di keluarga. Maka dari itu, bentuk keteladanan dalam keluarga bisa berupa
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Selain itu, keteladanan orang tua untuk
selalu bekerja keras dalam mencukupi kebutuhan sehari hari bisa menginspirasi
anak untuk bersikap demikian demi terwujudnya kesejahteraan bersama.
Maka
dari itu, agar keluarga bisa bermetamorfosis menjadi keluarga yang pancasilais diperlukan
ketekunan, keteguhan dan konsistensi antar anggota keluarga. Tentu juga
dibutuhkan kerjasama antar semua elemen masyarakat, sekolah, pemerintah, dan
stakeholder terkait agar keluarga pancasilais bisa benar-benar menjadi salah
satu unicorn dalam penanaman
pendidikan karakter di Indonesia.
Dengan
harapan, di masa mendatang Indonesia dengan modal generasi bangsa yang bermoral
dan berkarakter pancasila sebagai landasan utama dalam setiap sikap dan langkah
yang diambil bisa menjadi bangsa yang hebat, bermartabat dan mampu berperan penting
di dunia internasional.
Nama : Nur
Rakhmat,S.Pd.
Guru SDN Kalibanteng Kidul 01. Kota Semarang.
Hp. 081542557038. Alamat: Jln. Candi Intan V No.1129 Rt.07 Rw.09 Pasadena
Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang 50183.
Ket. Artikel ini pernah dimuat di harian Jawa Pos Radar Semarang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Video
Kurtilas
Kategori
Artikel Ilmiah Populer
(23)
Bank Soal
(20)
Artikel Populer
(15)
Puisi
(12)
Berita
(11)
Kisah Sang Guru
(10)
Cerita Anak
(6)
Pidato
(4)
Buku
(3)
Dongeng
(2)
Esai
(2)
Geguritan
(2)
info lomba
(2)
Cerpen
(1)
Galeri Foto
(1)
Media Pembelajaran
(1)
Pantun
(1)
TUGAS SISWA
(1)
TUGAS SISWA 2
(1)
Tugas 4
(1)
Tugas Siswa 3
(1)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar