Oleh: Nur Rakhmat, S.Pd

Rabu, 10 Februari 2021

On 00.56 by Nur Rakhmat in    No comments

 

Pidato

 

Assalamualikum Wr Wb

Salam sejahtera untuk kita semua

Yang terhormat bapak ibu dewan juri

Yang kami hormati bapak ibu guru serta teman teman yang saya banggakan

Pertama –tama marilah, puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan karunianya kita bisa bertemu pada kegiatan lomba siswa berprestasi ini.

Selanjutnya, perkenankanlah saya berdiri disini, sedikit berbagi menyampaikan beberapa hal terkait dengan budaya yang ada di kota semarang. Sebagaimana kita ketahui Semarang dengan slogannya yaitu kota ATLAS ( aman, tertib, lancar, asri, dan sehat ) adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Dan sebagai jantungnya Provinsi Jawa Tengah, Semarang tentu menyimpan berbagai potensi yang bisa dikembangkan untuk kesejahteraan warga masyarakatnya. Baik potensi sumber daya manusianya, potensi sumber daya alamnya dan potensi budayanya.

Oleh karena itu sebagai warga masyarakat yang baik, kita hendaknya selalu menjaga dan melestarikan segala potensi tersebut dengan penuh tanggung jawab dan bijak. Sehingga dengan sikap tersebut, segala bentuk kebudayaan yang ada di Kota Semarang bisa tetap lestari dan bisa menjadi penangkal budaya negatif yang tidak sesuai dengan kaidah budaya bangsa, khususnya di Kota Semarang.

Sebagai kota metropolitan yang mayoritas budayanya merupakan akulturasi berbagai budaya yaitu budaya jawa, budaya arab, budaya eropa dan budaya china. Di Semarang juga bisa kita temukan berbagai potensi budaya baik dalam bentuk bangunan, adat istiadat, makanan dan kesenian.

Bangunan seperti Klentheng Sampokong, Gereja Blendhuk, Masjid Agung Semarang, Candi di Kecamatan Tugu, Tugu Muda, dan Vihara di Watu Gong adalah beberapa contoh bangunan hasil budaya yang ada di Kota Semarang. Bahkan yang membanggakan Gereja Blendhuk saat ini sudah bisa kita temui dimana mana dalam bentuk perangko.

Kemudian makanan seperti lumpia, roti ganjel rel, wingko babat, gule bustaman, tahu pong juga merupakan hasil budaya dalam bentuk kuliner di Semarang. Selanjutnya bentuk budaya di kota semarang lainnya yang bisa kita temui adalah Dugderan setiap bulan Ramadhan, tari gambang semarang dan warak ngendhog.

Maka dari itu, dengan banyaknya budaya di kota semarang. Kita sebagai warga dan tentunya sebagai siswa harus selalu mempelajarinya dan berusaha sekuat tenaga menjaga serta melestarikan budaya tersebut. Agar selain menjadi khasanah kekayaan bangsa, juga bisa menjadi benteng penangkal dari rongrongan budaya negatif bangsa lain yang tidak sesuai dengan norma kepribadian bangsa kita. Amin..

Sehingga harapan kita, Semarang sebagai “The Port of Java” dan sebagai Pesona Asia bisa tetap menjadi pusat budaya positif dan kita bisa menjadi generasi penerus yang cerdas, bermoral, dan berbudi pekerti luhur. Tentunya demi semarang yang lebih baik dan Indonesia yang lebih hebat. Amin..

Demikian yang dapat saya sampaikan bila mana ada kesalahan baik tutur kata, sikap dan perilaku, saya mohon maaf yang sebesar besarnya.  Sekian dari saya, wassalam. Wr.wb.

0 komentar:

Posting Komentar