Rabu, 10 Februari 2021
Tiga Kurcaci Pemberani
Oleh
: Nur Rakhmat
Siang itu di Negeri Kakana. “Semuanya sembunyi!”
teriak Ludi kurcaci kepada kawan-kawannya.
Mendengar teriakan Ludi, semua kurcaci Suku Kakana
bersembunyi di tempat aman. Benar saja, tidak lama kemudian datang raksasa dari
Suku Naka-Naka.
Mereka adalah raksasa jahat yang suka iseng menginjak-injak
kebun jamur kurcaci Suku Kakana. Tidak
sedikit Kurcaci Suku Kakana merugi dan kelaparan
akibat ulah Suku Naka-Naka.
Suasana mencekam tersebut sudah berlangsung hampir
lima tahunan sejak Suku Naka-Naka sering melintasi pemukiman Suku Kakana untuk
mencari makanan di wilayah Negeri Bhoma.
“Aku tidak bisa tinggal diam dengan kejadian ini!”
kata Ludi kurcaci kepada Lidu kurcaci sahabatnya.
“Apa yang bisa kita lakukan?” jawab Lidu.
“Kekuatan kita tidak sebanding dengan suku raksasa
itu.” lanjut Lidu.
Di saat mereka terdiam, Lodi kurcaci datang.
“Hei! Kalian sedang memikirkan apa?” tanya Lodi.
“Kami sedang mencari cara agar Suku Naka-Naka tidak berani lagi sama suku kita!”jawab Ludi.
“O…seperti itu! Sebenarnya, tadi aku dan beberapa
kurcaci lain juga sedang memikirkan hal tersebut. Menurut tetua kurcaci, kalau
kita berjalan ke arah matahari terbit, pasti mendapat petunjuk!” kata Lodi
penuh semangat.
“Ke arah matahari terbit? Ke mana itu?” tanya Lidu
bingung.
“Tetua adat tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya bilang
seperti itu.”jawab Lodi.
Ludi yang saat itu sedang serius mendengarkan
perbincangan kedua temannya angkat bicara.
“Kalau memang itu satu-satunya jalan untuk bebas dari
penindasan Suku Naka-Naka. Maka perjalanan itu harus kita lakukan!” kata Ludi
penuh semangat.
“Kalian mau ikut denganku?” lanjut Ludi.
Lidu
dan Lodi saling bertatapan, mereka kompak menganggukkan kepala tanda setuju
atas ide Ludi. Dan mereka bertigapun melakukan perjalanan ke arah matahari
terbit sesuai petunjuk tetua kurcaci.
***
“Huh, sudah hampir lima malam kita berjalan,tetapi
belum satupun ada petunjuk!” keluh Lidu.
“Ayolah, kita tidak boleh putus
asa!” kata Ludi kepada Lidu.
“Benar, kita harus terus berjalan
sampai kita menemukan petunjuk!” tambah Lodi.
Tiba-tiba Ludi berteriak. “Hei! Lihat di pohon itu. Di
sana kelihatannya ada benda seperti cincin. Ayo kita lihat!”
Mereka bertiga berlari menuju pohon yang dimaksud.
Benar juga, di pohon terlihat cincin besar berwarna hitam.
“Sepertinya cincin itu berguna untuk Suku kita.” kata
Ludi.
“Tetapi bagaimana cara kita membawa ke perkampungan?”
kata Lidu bingung.
“Tenang, kita bisa minta bantuan Peri Blari.” kata
Lodi yakin.
Dengan penuh harap, merekapun memanggil Peri Blari.
“Bum bim bam bum…Peri Blari datanglah! Bum bim bam
bum…Peri Blari datanglah! Bum bim bam bum…Peri Blari datanglah!
Seketika itu di depan tiga kurcaci, Peri Blari yang
baik hati berdiri sambil menyapa penuh hangat.
“Ada apa kalian memanggilku?” tanya Peri Blari.
“Tolonglah kami peri! Kami ingin membawa cincin itu ke
perkampungan.” jawab Ludi.
“Baiklah, tetapi sebelum aku kabulkan permintaan
kalian, untuk apa cincin besar itu?”
tanya Peri Blari.
“Ceritanya panjang Peri!” jawab Ludi.
Lalu Ludi, Lodi dan Lidu bergantian menceritakan
kejadian yang menimpa kurcaci Suku Kakana. Peri Blari kagum atas keberanian dan
kegigihan mereka yang rela berkelana untuk menolong kaumnya yang tertindas.
Peri Blari pun mengabulkan permintaan ketiga kurcaci pemberani tersebut.
Akhirnya
cincin yang diharapkan tersebut berhasil diambil oleh Peri Blari dan diserahkan
ke Ludi Kurcaci dan kedua temannya.
“Baiklah! Ayo bersiaplah kembali ke perkampungan
kalian” kata Peri Blari.
Kemudian
Peri Blari membantu ketiga kurcaci membawa cincin sampai perkampungan
mereka.
“Nah, kita sudah sampai. Tugasku mengantar kalian
sudah selesai. Sekarang waktunya aku pergi ke Negeri Peri. Semoga kalian
berhasil!” kata Peri Blari.
“Trimakasih Peri Blari.” jawab mereka bertiga kompak.
“Lodi, Lidu….segera kumpulkan seluruh penduduk di
lapangan.” kata Ludi.
“Baik!” jawab Lidu dan Lodi kompak.
***
Tidak menunggu lama seluruh penduduk Suku Kakana
berhasil dikumpulkan di lapangan.
“Wahai penduduk Suku Kakana! Dalam perjalanan ke
timur, kami bertiga menemukan cincin besar. Cincin itu bisa kita gunakan untuk
menangkal serangan Suku Naka-naka. Tentu…kita ingin terbebas dari penindasan
mereka kan?” teriak Ludi lantang.
“Jika kalian setuju, kita harus bersatu! Masuklah
kalian ke lingkaran cincin! Ingat jika Suku Naka-Naka
lewat mengganggu kita, apapun yang terjadi
jangan sampai kalian keluar! Kita semua harus
menyerang dan mendorong mereka keluar dari kebun jamur dengan ikatan cincin ini” lanjut Ludi memberikan aba-aba dibantu Lidu dan
Lodi.
Seluruh penduduk Suku Kakana menganggukkan kepala
tanda setuju. Merekapun bersatu dengan masuk ke cincin sesuai petunjuk Ludi dan
sahabatnya.
***
Benar juga, tak lama kemudian, beberapa Suku Naka-Naka lewat dan seperti biasa
mereka menginjak-injak kebun jamur Kurcaci Suku Kakana. Namun, tidak seperti biasanya,
warga Kurcaci Suku Kakana kali ini tidak tinggal diam, mereka sudah menyatu. Dan sesuai
arahan Ludi, Kurcaci Suku Kakana mendorong Suku
Naka-Naka
yang bermain menginjak-injak kebun jamur mereka sampai jatuh.
Melihat
bersatunya Kurcaci Suku Kakana, anggota Suku Naka-Naka lari menuju tepat
tinggal mereka. Setelah kejadian
itu, tiap kali Suku
Naka-Naka melewati
perkampungan Suku Kakana, mereka tidak berani lagi bermain
menginjak-injak kebun jamur Suku Kakana.
Dan Suku Kakanapun hidup tentram, selalu mempunyai
cadangan makanan melimpah dan mampu memberi manfaat bagi suku lainnya.
Search
Video
Kurtilas
Kategori
Arsip Blog
-
▼
2021
(54)
-
▼
Februari
(22)
- Sabtu Pagi di Pasadena
- GURIT SENDIKA (Antologi Geguritan)
- Tilik Sekolah
- DOMINEMA (Dongeng Mini Enam A) Persiapan Langkah d...
- CONTOH PIDATO TEMA PENDIDIKAN
- Prestasi (Bukan) Hanya Inteligensi
- Nenekku Pahlawanku
- Anak Gadis Bermata Sendu
- Komentar Cilla
- PIDATO TEMA TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN
- Pantun Nasihat Nur Rakhmat
- Aduhai Indah Kau Indahnya
- Senyum Manis Ustadz Kanta
- Belajar Nyata Maya
- Contoh pidato Lomba Mapsi
- Contoh Pidato Lomba Siswa Berprestasi
- Naskah. Simposium Guru 2016
- Tiga Kurcaci Pemberani
- Sepanjang Jalan Terkembang
- Parlemen Modern dan Edukasi Konstitusi
- Kasih Di Ujung Waktu
- Udan Isuk Iki
-
▼
Februari
(22)
Rakhshan Galeel Anenda
BalasHapus35
6a
Menurut saya Ludi lah tokoh yanb saya sukai. Karena berani dan tidak putus asa demi suku dan juga teman-temannya.
No.absen 3
BalasHapusIdolaku adalah Ludi karena ia berani berbuat kebaikan dengan membela negri kakana yang tertindas oleh suku naka-naka
No. Absen : 20
BalasHapusTokoh idolaku adalah Ludi
Alasan : karena Ludi memiliki keberanian untuk membela negeri nya , ia jga sampai berkelana 5 malam demi negerinya agar tidak ditindas oleh negeri lain.
No. absen:7
BalasHapusIdolaku adalah ludi,karena Ludi bijaksana dalam mengambil keputusan dan berani melaksanakn keputusan yang ia buat
No absen:29
BalasHapusIdolaku adalah Ludi karena Ludi itu pemberani dan bijaksana dalam mengambil keputusan
No absen:37
BalasHapusIdolaku dalam cerita di atas adalah Ludi
Alasan :Karena Ludi memiliki watak
Cerdas,dan bijaksana dalam
Mengambil keputusa,ia juga
Memiliki jiwa
kepemimpinan.Sifat dan
Watak Ludi perlu dan patut
Untuk di contoh
No absen:15
BalasHapusIdola ku adalah Ludi,karena ia sangat berani saat ingin melawan suku naka-naka
Alasan:karna ia sangat percaya diri dalam melindungi sukunya yaitu suku kakana,memiliki watak baik
No absen:36
BalasHapusIdolaku adalah Ludi karena berani membela bangsa,suka menolong,tidak mudah putus asa
No absen : 30
BalasHapusIdolaku adalah : ludi karena ia rela berkorban untuk bangsa,suka menolong dan tidak mudah putus asa untuk melawan Suku Naka-naka
No absen : 6
BalasHapusIdola : Ludi
Alasan : karena ludi rela berkorban bagi sukunya... Ludi tidak pernah putus asa.. dan ludi suka menolong..
No absen:28
BalasHapusNo. Absen 11
BalasHapusIdolaku adalah Ludi , Karena berani dalam mengambil keputusan dan rela berkorban bagi suku nya
No.absen : 21
BalasHapusIdolaku adalah Ludi
Alasan : karena Ludi memiliki watak pemberani untuk membela negerinya dari suku naka naka yang suka menginjak injak kebun jamur suku kakana, ia juga bijaksana dalam mengambil keputusan agar terhindar dari suku naka naka.
Absen 9
BalasHapusIdolaku adalah Ludi karena bijak dlm mengambil keputusan, dan pantang menyerah demi melindungi sukunya
No absen 16
BalasHapusIdola Ludi
Alasan: karena seorang yg pemberani, bijaksana dalam mengambil keputusan dan pantang menyerah
No absen:44
BalasHapusIdolaku adalah Peri Blari karena Peri Blari
Suka membantu
No absen:34
BalasHapusIdolaku adalah Ludi karena mempunyai sifat pemberani,pantang menyerah,rela berkorban demi sukunya
Ibu peri suka menolong
No absen:5
BalasHapusIdolaku : Ludi,Lidu dan Lodo
Karena mempunyai bayak sifat positif di dalam cerita tersebut seperti pantang menyerah,rela berkorban,peberani dll
No absen 27
BalasHapusidolaku adalah 3 sekawan yaitu Ludi.Lidu dan Lado
mereka tiga anak yg pemberani.mau berjuang untuk keslamatan masyarakatnya.dengan susah payah dia berjuang tanpa putus asa.
sifat mereka bertiga perlu di contoh
No absen 14
BalasHapusNo absen 14
BalasHapusIdolaku Lidu,Lodi, Ludi
Karena mereka memiliki sifat pantang menyerahbdemi hidup para kurcaci dari serangan suku Naka-naka.
No absen 26
BalasHapusIdolaku ludi karena pemberani, bijaksana dan tidak mudah putus asa
No absen 12
BalasHapusIdolaku adalah Ludi, Lidu dan Lodi
Karena mereka memiliki sifat pemberani, baik dan pekerja keras