Selasa, 09 Februari 2021
Komentar
Cilla
Oleh:
Nur Rakhmat
“Paraah!
Berangkat sekolah kok terlambat.” seloroh Cilla kepada Riza. Riza yang merasa
tersinggung tersenyum sewot. “Huh, coba kalau bu guru belum masuk kelas, sudah
kuremet-remet dia!” Gerutu Riza dalam hati sambil menunjukkan muka marah.
“Maaf
bu, saya terlambat. Tadi mama belum menyiapkan sarapan, jadi harus nunggu dulu.”
“Modus
bu, paling dia bangun kesiangan!” Timpal Cilla, yang diikuti riuh tawa teman
sekelas.
“Anak-anak
jangan ribut, kasihan Riza. Riza lain kali datang lebih awal ya, ayo duduk di
bangkumu nak.” Kata bu guru sambil tersenyum hangat.
Sambil
memendam jengkel, sebenarnya Riza merasa bersalah pada bu guru, karena
terlambatnya bukan menunggu bekal untuk dibawa sekolah. Riza terlambat memang karena
bangun kesiangan akibat menonton pertandingan siaran langsung lomba atletik di televisi
sampai malam.
“Ah,
apa boleh buat, yang penting aku tidak dimarahi bu guru.” Gumam Riza dalam hati
gembira.
Namun,
setiap ingat apa yang dikatakan Cilla, Riza selalu merasa jengkel. Karena bukan
kali ini saja Cilla berkata blak-blakan kepada Riza.
***
Teet
… teeet … teeet. Bel pulang berbunyi, siswa kelas VI pun menghambur keluar
kelas. Ada yang langsung pulang, jajan dulu dan ada pula yang bermain di lapangan
sambil menunggu jemputan. Riza, Zia, dan Toma yang biasanya langsung pulang,
memilih santai sambil duduk-duduk di gazebo yang terletak di pojok lapangan sekolah.
“Hey,
dari tadi wajahmu kok di tekuk terus, memangnya kamu kenapa Za?” Tanya Zia yang
heran pada sikap tak biasa Riza.
Sambil
jengkel. “Huh!! Bete aku sama Cilla, masa dia selalu bicara ceplas-ceplos kepadaku,
memangnya dia siapa?”
“Memangnya
kenapa dengan Cilla, apa kamu naksir…? He he he.” Seloroh Toma yang dari tadi asyik
memperhatikan ramainya suasana pulang sekolah.
“Husssh…!
Sembarangan, boro-boro naksir, kalau jengkel iya! Andai dia laki-laki, sudah
aku tantang dia adu cepat lari denganku!” Kata Riza meluap-meluap karena saking
jengkelnya pada Cilla.
Tantangan
Riza kepada Cilla cukup beralasan, karena memang Riza adalah atlet putra
andalan sekolah dan Cilla juga atlet putri andalan di sekolah yang sama.
“Jengkel
boleh Za, tapi kamu jangan sampai kelewat batas.” Kata Toma.
“Betul
Za, jangan sampai saking jengkelnya, kamu nanti kena hukuman dari bu guru.” Lanjut
Zia.
“Makanya,
kalau tidak ingin dapat komentar Cilla jangan terlambat.” Timpal Toma.
“Lo….kok
kamu membela Cilla, Tom?” Tanya Riza kepada Toma heran.
Toma
tidak langsung menjawab pertanyan Riza. Mereka terdiam sambil melihat ke
sekeliling sekolah yang terlihat sudah agak sepi.
Sambil
menghela napas. “Sebenarnya kamu bukan yang pertama kali mendapat komentar Cilla,
Za.” Tiba-tiba Zia berbicara memecah kebekuan antara Riza dan Toma.
“Aku
dan Toma pun kemarin pernah mengalami nasib seperti kamu.” Lanjut Zia.
“Memangnya
kalian berdua pernah mendapat komentar apa dari Cilla?” Tanya Riza heran.
“Kemarin
sewaktu ada PR matematika, aku belum selesai mengerjakannya. Lalu aku berangkat
lebih awal supaya bisa mengerjakannya di sekolah.” Kata Toma.
“Ee
… baru aja mau buka buku, tiba-tiba Cilla berkomentar juga. Hari gini belum
mengerjakan PR, apa kata dunia! Dia komen begitu sama aku. Untung bu guru belum
datang.” Lanjut Toma.
“Dia
bilang begitu sama kamu, Tom? Tanya Riza terlihat semakin jengkel.
“Lalu
kamu dikomentari apa Zia?” Tanya Riza pada Zia yang dari tadi keheranan melihat
jengkelnya Riza pada Cilla.
“Kalau
aku sih, kemarin waktu habis jajan aku membuang bungkus jajan sembarangan. Dia
komentar, 2014 kok nyampah! Seperti itu komentarnya.” Kata zia.
“Untung
aku segera mengambil kembali dan memasukkannya ke tempat sampah. Karena waktu
itu bu guru kebetulan piket keliling. Coba kalau tidak segera kuambil, bisa
kena hukuman aku!” Lanjut Zia.
Saat
mereka bertiga sedang asyik membicarakan Cilla, terlihat Bongka dari kelas
berlari menghampiri mereka.
Sambil
ngos-ngosan. “Hosh…hosh…. Kalian bertiga belum pulang ya…dari tadi aku cari
kemana-mana, ternyata kalian ada di sini. Pasti sedang membicarakan Cilla, tu
kelihatan muka jengkel Riza.” Celetuk Bongka.
“Sudah
tidak usah dipikirin, memang dia kalau bicara ceplas-ceplos, tapi dia baik hati
kok. Yuk, kita pulang bersama!” Ajak Bongka.
***
Di hari berikutnya, sebelum pelajaran berlangsung, rutin diadakan
Jum’at bersih. Karena di sekolah ini sudah membudaya slogan Jum’at bersih,
Sabtu hijau, Minggu sehat.
“Riza, kerja bakti belum selesai sudah buang sampah
sembarangan!” Terdengar suara bu guru nyaring.
“Ayo,
cepat ambil!” Lanjut bu guru yang dari awal ikut kerja bakti sambil membimbing
anak-anak kelas VI.
Sambil
tertunduk malu, Riza lalu memungut kembali sampah bungkus minuman ringan yang
dia buang sembarangan.
Bongka
yang sedang menyapu di dekat Riza menimpali, “Makanya, lain kali kerja yang
benar. Lagian buang sampah sembarangan!”
“Kamu
tu ya, bisanya ngeledek, harusnya tadi kamu beritahu aku kalau ada bu guru!”
Kata Riza kepada Bongka.
“Coba
kalau ada Cilla, mungkin lain ceritanya.” Kata Riza lirih.
Bongka
yang mendengar sahabatnya bergumam hanya tersenyum. “Nah…akhirnya ingat Cilla
juga kan? Cie..cie…Makanya jangan jengkel sama teman sendiri. Komentar, walau terkadang
menyakitkan harus tetap diterima.”
Sambil
meresapi apa yang dikatakan Bongka. “Oiya, dimana Cilla.” Kata Riza dalam hati.
Beberapa
saat kemudian Riza ingat, kalau tadi di awal pelajaran ada surat izin di meja
guru. “Mungkin itu surat izin Cilla.” Pikir Riza.
Dalam
hati Riza membenarkan apa yang dikatakan Bongka, komentar walaupun terkadang kritik
yang menyakitkan memang ada gunanya
“Cilla,
kutunggu komentarmu!” Teriak Riza dalam hati.
Dan
sejak saat itu, Riza yang tadinya mukanya selalu cemberut akibat komentar Cilla
sekarang menjadi lebih terlihat ceria serta berusaha untuk merubah kebiasaan
buruknya supaya terhindar dari komentar lebih pedas Cilla.
Search
Video
Kurtilas
Kategori
Arsip Blog
-
▼
2021
(54)
-
▼
Februari
(22)
- Sabtu Pagi di Pasadena
- GURIT SENDIKA (Antologi Geguritan)
- Tilik Sekolah
- DOMINEMA (Dongeng Mini Enam A) Persiapan Langkah d...
- CONTOH PIDATO TEMA PENDIDIKAN
- Prestasi (Bukan) Hanya Inteligensi
- Nenekku Pahlawanku
- Anak Gadis Bermata Sendu
- Komentar Cilla
- PIDATO TEMA TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN
- Pantun Nasihat Nur Rakhmat
- Aduhai Indah Kau Indahnya
- Senyum Manis Ustadz Kanta
- Belajar Nyata Maya
- Contoh pidato Lomba Mapsi
- Contoh Pidato Lomba Siswa Berprestasi
- Naskah. Simposium Guru 2016
- Tiga Kurcaci Pemberani
- Sepanjang Jalan Terkembang
- Parlemen Modern dan Edukasi Konstitusi
- Kasih Di Ujung Waktu
- Udan Isuk Iki
-
▼
Februari
(22)
No absen : 37
BalasHapusIdolaku di cerita “komentar Cilla” adalah Cilla karena ia disiplin walaupun dia suka mengomentari teman lainnya
No.absen:7
BalasHapusIdolaku di cerita "Komentar Cilla"adalah Cilla,karena ia suka memperingatkan teman-temannya dari komentarnya
No absen:26
BalasHapusTokoh idola:cilla karena dia baik,selalu mengingatkan temannya agar tidak melakukan kesalahan dan tidak dimarahin ibu guru.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNo absen:36
BalasHapusIdolaku di cerita "komentar Cilla" adalah karena perhatian dan suka komentar tapi untuk menjadikan diri menjadi lebih baik dan disiplin
No absen:29
BalasHapusIdolaku di cerita "komentar Cilla" adalah Cilla karena perhatian dan suka berkomentar
No absen : 6
BalasHapusIdolaku : Cilla
Alasan. : Karena walaupun cilla selalu mengomentari dengan kata kata yang tidak enak di hati... Tetapi maksud cilla itu baik... Menegur teman temannya tidak untuk berbuat yang jelek.
No absen : 6
BalasHapusIdolaku : Cilla
Alasan. : Karena walaupun cilla selalu mengomentari dengan kata kata yang tidak enak di hati... Tetapi maksud cilla itu baik... Menegur teman temannya tidak untuk berbuat yang jelek.
No.absen : 21
BalasHapusIdolaku di cerita "Komentar Cilla" adalah Cilla
karena Cilla anaknya baik dan suka komentar temanya agar menjadikan temannya disiplin.
No absen:44
BalasHapusIdolaku di cerita "Komentar Cilla" adalah Cilla karena mengomentari temannya agar tidak bersifat buruk
No.absen : 30.
BalasHapusIdola ku adalah Cilla karena ia sudah mengingat kan Riza untuk bersikap lebih baik karena Cilla peduli terhadap Riza dan teman²
Absen 9
BalasHapusTokoh idolaku adalah Cilla karena perkataannya jujur dan apa adanya walau sedikit menyinggung
Absen 9
BalasHapusTokoh idolaku adalah Cilla karena perkataannya jujur dan apa adanya walau sedikit menyinggung
Absen 9
BalasHapusTokoh idolaku adalah Cilla karena perkataannya jujur dan apa adanya walau sedikit menyinggung
No. Absen : 20
BalasHapusIdolaku adalah Cilla
Alasan : karena Cilla adalah anak yang disiplin , dan ia suka menegur dan memberitahu temannya bila ada yg berbuat tidak baik , walaupun terkadang teguran Cilla membuat kesal bahkan tersinggung ,tetapi itu juga bermanfaat bagi teman² Cilla dan kita.
No absen 38
BalasHapusIdolaku Cila
Alasan:karena baik, disiplin dan suka menasehati teman yang berbuat salah
No. Absen 11
BalasHapusIdola ku adalah Cilla , karena walaupun ia sering berkomentar apa yang dilakukan oleh temannya tetapi sebenarnya ia mempunyai tujuan yang baik
No Absen 33
BalasHapusIdola ku adalah Cilla , karena sifat nya disiplin.
No absen 16
BalasHapusnayoko no.absen 27
BalasHapusIdolaku adalah Cilla
Alasan : karena Cilla adalah anak yang disiplin , dan ia suka menegur dan memberitahu temannya bila ada yg berbuat tidak baik , walaupun terkadang teguran Cilla membuat kesal bahkan tersinggung ,tetapi itu juga bermanfaat bagi teman² Cilla dan kita.