Minggu, 07 Februari 2021
Prestasi
(Bukan) Hanya Inteligensi
Nur Rakhmat
Guru
SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang
Pernyataan
itulah yang tepat kita renungkan bersama terkait bagaimana cara menanamkan dan
menumbuhkan pemahaman serta merubah mindset bahwa prestasi itu tidak hanya
pandai dengan mata pelajaran atau kemampuan kognitif saja, melainkan pandai
pada sisi afektif dan motorik juga dikatakan sebagai pandai dan memiliki prestasi.
Mengapa
demikian? Karena selama ini masih ada dari kita baik guru, orang tua, dan
masyarakat yang mengedepankan bahwa pintar mata pelajaran adalah segala
galanya. Padahal sejatinya anak yang taat pada orang tua, guru dan saling
menghormati adalah anak yang pintar juga. Anak yang rajin beribadah dan suka
menolong juga termasuk katagori anak yang berprestasi.
Selain
itu anak dengan kemampuan di bidang olahraga misalnya juara badminton, senam,
voli juga termasuk anak yang berprestasi. Anak pandai bermain instrumen musik,
menyanyi serta mengaji juga dikatakan sebagai anak yang berprestasi. Sehingga
sudah sangat tepat sekali jika dalam Penerimaan Peserta Didik Baru di beberapa
daerah selama masa pandemi ini tidak hanya mengakomodir prestasi dari nilai
akademis yang bersumber dari raport saja, tetapi semua piagam prestasi siswa di
berbagai kejuaraan baik akademis maupun non akademis menjadi salah satu
pertimbangan yang digunakan dalam menentukan diterima atau tidaknya siswa di
sekolah yang dituju.
Semua Anak Berprestasi,
Semua Sekolah Favorit
Anak berprestasi ataupun anak yang
pintar adalah anak yang mampu mencapai tahap yang ditentukan dalam kompetensi
tertentu. Sebagaimana dikatakan oleh Nana Sujana bahwa prestasi adalah suatu keberhasilan
yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti atau menjalani program
pengajaran dalam jumlah waktu tertentu yang ditentukan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan.
Sehingga dengan anak dikatakan
sebagai anak yang berprestasi, tentu mereka juga ingin masuk di sekolah
favorit, misal lulusan sekolah dasar, sekolah yang ingin dituju anak berprestasi
ini adalah SMP Favorit, dan begitu juga di lulusan SMP, maka yang ingin dituju
adalah SMA favorit atau yang dalam pandangan umum adalah sekolah yang sering
menang dalam lomba lomba kejuaraan tertentu serta memiliki output nilai
kognitif tertinggi daripada sekolah lainnya.
Namun, PPDB 2020 yang dilaksanakan
di era pandemi ini di beberapa daerah seolah menjadi penyengat kembali bahwa
nilai raport akademik bukan satu satunya jalan masuk ke sekolah favorit yang
diinginkan masyarakat. Adanya anak dengan nilai raport hanya rata rata dan
bahkan minim tetapi memiliki piagam prestasi dan bisa masuk di sekolah favorit
menjadi bukti bahwa kemampuan lain atau kompetensi siswa jika diasah atau
dilatih terus menerus juga bisa menjadikan anak sebagai anak juara dan
berprestasi.
Hal ini sesuai bahwa kepintaran,
kecerdasan atau prestasi anak bukan hanya dari sisi anak dengan nilai pelajaran
bagus saja atau anak dengan sisi kognitif saja, tetapi seperti yang dikatakan
oleh Howard Gardner, bahwa pintar atau cerdasnya anak itu sangatlah majemuk,
meliputi kecerdasan linguistik, matematis-logis, visual, musikal, kinestetik,
interpersonal, intrapersonal, naturalistik dan kecerdasa spiritual.
Sehingga, sesuai teori tersebut
seharusnya menjadikan kita tidak risau dan gelisah jika anak kita tidak diterima
di sekolah yang diinginkan. Akan tetapi, marilah kita tumbuhkan sisi
positifnya, dengan ungkapan penuh syukur dan keyakinan diri bahwa anak sudah
diterima di sekolah favorit lain, karena dengan adanya sistem zonasi semua
sekolah adalah sekolah favorit. Dan anak juga bisa belajar dengan optimal
sesuai dengan target dan kompetensi yang akan dicapai.
Seperti apa yang diungkapkan oleh
George F. Kneller dalam buku Arif Rohman yaitu Memahami Ilmu Pendidikan,
dikatakan bahwa pendidikan meliputi tiga cakupan yaitu luas, teknis, dan hasil
yang semuanya terkait dengan pikiran, karakter, kemampuan fisik, masyarakat dan
ilmu pengetahuan serta keterampilan. Maka, jika semua sudah memahami konsep
terkait prestasi dan pendidikan tersebut, harapannya pendidikan benar benar
bisa maju dan berkembang serta bisa menjadi dasar kuat bahwa semua anak
berprestasi dan semua sekolah adalah sekolah favorit.
Search
Video
Kurtilas
Kategori
Arsip Blog
-
▼
2021
(54)
-
▼
Februari
(22)
- Sabtu Pagi di Pasadena
- GURIT SENDIKA (Antologi Geguritan)
- Tilik Sekolah
- DOMINEMA (Dongeng Mini Enam A) Persiapan Langkah d...
- CONTOH PIDATO TEMA PENDIDIKAN
- Prestasi (Bukan) Hanya Inteligensi
- Nenekku Pahlawanku
- Anak Gadis Bermata Sendu
- Komentar Cilla
- PIDATO TEMA TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN
- Pantun Nasihat Nur Rakhmat
- Aduhai Indah Kau Indahnya
- Senyum Manis Ustadz Kanta
- Belajar Nyata Maya
- Contoh pidato Lomba Mapsi
- Contoh Pidato Lomba Siswa Berprestasi
- Naskah. Simposium Guru 2016
- Tiga Kurcaci Pemberani
- Sepanjang Jalan Terkembang
- Parlemen Modern dan Edukasi Konstitusi
- Kasih Di Ujung Waktu
- Udan Isuk Iki
-
▼
Februari
(22)
0 komentar:
Posting Komentar